sumurbor-murah.com – Dimulai sejak tahun 1911, Conrad Schlumberger berupaya mengumpulkan data-data penting terkait dengan tingkat resistivitas tanah terhadap muatan listrik.
Dalam eksperimen yang memakan waktu hingga sembilan tahun ini, Conrad mengklaim bahwa teknologi pembacaan data permukaan tanahnya akan sangat berpengaruh terhadap dunia geologi.

Sejarah Well Logging
Meski sudah berhasil mempublikasikan hasil pembacaan data bawah tanah milikinya, Schlumberger belum merasa puas dan rela keluar dari pekerjaan mengajarnya dari Universitas Ecole.
Setelah merasa sudah menyempurnakan penemuannya tersebut, Schlumberger bersama dengan rekannya memutuskan untuk mendirikan perusahaan yang diberi nama Pros pada tahun 1926.
Schlumberger bersaudara sejatinya mendirikan Pros sebagai penyedia jasa survei permukaan untuk bisnis pertambangan mineral hingga pertambangan minyak yang tergolong masih jarang pada waktu itu.
Namun dalam perkembangannya, permintaan industri yang membutuhkan teknologi pembacaan formasi batuan tanah membuat Schlumberger kembali melakukan eksperimen.
Bersama dengan seorang rekannya yaitu Henry Doll, Schlumberger kemudian menghasilkan pencatatan bawah tanah pertamanya di Pechelbronn, Perancis.
Pencatatan bawah tanah yang kemudian menjadi cikal bakal well log ini akhirnya menjadi jasa komersial dan digunakan pertama kali dalam kegiatan eksplorasi di Ekuador.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WELL LOG
Seiring dengan perkembangan zaman, KeberadaanWell log turut mengalami perkembangan baik dalam hal teknologi maupun peningkatan fungsi.
Sebuah situs jurnal perminyakan terkemuka dunia, Worldoil.com mengungkapkan Halliburton, perusahaan penyedia jasa well log telah memiliki teknologi baru yang memiliki tingkat pembacaan lebih baik.
Dalam laporannya, Halliburton mampu menemukan cadangan minyak hingga 68 meter di bawah tanah yang dianggap mampu meningkatkan efisiensi dari kegiatan eksplorasi.
Selain itu teknologi yang diberi nama Earthstar ini dapat mengurangi resiko naiknya lumpur yang tidak saja menggagalkan proses eksploitasi namun juga berdampak buruk bagi lingkungan di masa depan.
Worldoil.com juga mengungkap teknologi baru lainnya seperti Magnetic Resonance Service yang mampu memetakan kandungan minyak dan fluida lainnya hingga pori batuan yang paling kecil sekalipun.
Setali tiga uang dengan Halliburton yang menciptakan teknologi Earthstar, dua orang mahasiswa dari Universitas Dibrugath juga tengah berupaya mengembangkan purwarupa teknologi well logging berbasis robotik.
Teknologi yang diciptakan oleh Nitin Lakhar dan Rishiraj Goswani ini diyakini akan menjadi teknologi well logging pertama di dunia yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.

Dalam praktiknya, penggunaan robotic well logging ini dapat mengurangi beban pengerahan logistik secara besar-besaran.
Risalah pembuatan robotic well log yang dipublikasikan di Journal of Geology and Geosciences ini membeberkan dua tipe dari perangkat ini.
baca juga
Dengan mengambil bentuk berupa kapal selam, robotic well logging ini dapat dikendalikan hanya dengan remote control dari jauh.
Tidak hanya dapat dikendalikan dari jauh, robotic well logging ini juga memliki daya jelajah yang lebih luas dibandingkan dengan peralatan konvensional.
Namun hingga saat ini, teknologi ini belum mendapat hak paten karena masih menunggu penyempurnaan teknologi dan masalah daya tahan.
Manfaat Well Log Bagi Industri Energi
Agar sebuah kegiatan eksplorasi perminyakan atau gas alam dapat dijalankan, dibutuhkan pembacaan indikator-indikator penting yang dapat mempengaruhi operasional eksplorasi .
Dalam operasi lapangan, ada dua indikator yang digunakan untuk memetakan keberadaan cadangan energi di suatu wilayah yaitu tingkat porositas dan permeabilitas.
Porositas yang dapat diartikan sebagai tingkat pori merupakan indikator besar kecilnya tingkat pori yang berada di lapisan batuan bawah tanah.

Tinggi rendahnya angka porositas pada tanah yang diteliti dapat menunjukkan ada tidaknya deposit sumber daya alam baik minyak maupun gas dibawahnya.
Dari hasil pembacaan kadar porositas ini, pelaku kegiatan eksplorasi dapat memetakan secara lebih detail bagian tanah yang dapat dieksplorasi maupun yang tidak.
Sedangkan permeabilitas adalah kemampuan penampang atau membran untuk mengalirkan air atau fluida dari suatu tempat ke tempat lain.
Dalam geologi , pengukuran permeabilitas dimaksudkan untuk mengetahui daya angkat dari fluida atau gas dari bawah tanah menuju ke permukaan.
Dari kedua data ini, pelaku industri dapat menentukan titik kritis deposit kandungan gas dan minyak yang berada di bawah bumi sebagai tujuan eksplorasi dan eksploitasi.
Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh International Journal for Research in Applied Science and Engineering Technology (IJRANET), penggunaan well log secara akurat bahkan dapat membantu pelaksana eksplorasi lapangan menentukan resiko operasional.
Studi Kasus : Eksplorasi PT Saka Energi Indonesia Di Lepas Pantai Timur Jawa
Salah satu perusahaan perminyakan yang mendapat manfaat dari penggunaan teknologi well log adalah PT Saka Energi Indonesia.
PT Saka Energi Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Perusahaan Gas Negara yang khusus menangani wilayah Pangkah, Jawa timru.

Sebagia bagian dari perusahaan publik, PT Saka Energi Indonesia dibentuk dengan tujuan untuk melakukan kegiatan upstream dan downstream demi memenuhi kebutuhan gas nasional.
Dalam salah satu kegiatan operasionalnya di daerah lepas pantai timur jawa, PT Saka Energi Indonesia menggunakan jasa well logging dari Schlumberger.Inc untuk memetakan resiko inflitrasi terhadap cadangan akuifer bawah tanah.
Salah satu penyebab gas hasil eksplorasi dapat merembes ke akuifer adalah karena jenis batuan di wilayah konstruksi yang banyak mengandung lumpur sehingga harus menggunakan metode horizontal well dengan sudut kemiringan 90 derajat.
Dengan kontur wilayah operasional yang kaya akan karbon, PT Saka Energi Indonesia membutuhkan penyedia well logging yang mampu menghasilkan output berupa High Definition Imaging.
Oleh Schlumberger, PT. Saka Energi Indonesia kemudian direkomendasikan mengombinasikan teknologi MicroScope HD 475 dan VISION 475 Logging While Drilling sebagai pengukur well log.
Dengan peralatan ini, perusahaan dapat menghemat waktu dengan pembacaan data yang lebih cepat serta berhasil mendapatkan gambaran yang akurat untuk kedalaman di atas 1.000 kaki.
Dalam artikel testimoni Schlumberger, PT. Saka berhasil menyelesaikan kewajiban eksplorasi tanpa menimbulkan fraktur atau retak terhadap akuifer.
baca juga
- Tips Memilih Jasa Sumur Bor
- Jasa Sumur Bor Bekasi
- Jasa Bore Hole Camera
- Manfaat Air Tanah dan Jasa Sumur Bor Depok
- JASA SUMUR BOR DALAM
Well Logging Di Seluruh Dunia
Arab Saudi sedang giat menggalakan rencananya untuk menuju ekonomi baru pada tahun 2030 dengan menawarkan saham perusahaan minyak nasionalnya, ARAMCO.
Sebagai salah satu negara terkaya di dunia, Arab Saudi berniat untuk mencari sumber pendapatan baru setelah industri perminyakan yang selama ini menopang 85% dari pendapatan negara tidak lagi menghasilkan.
Berkurangnya cadangan minyak Arab Saudi tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi keuangan negara monarki itu saja, namun juga terhadap kestabilan kebutuhan minyak dunia.
Merespons kemungkinan berkurangnya cadangan minyak Arab Saudi, sejumlah perusahaan perminyakan di dunia berupaya menemukan sumur-sumur minyak baru di berbagai belahan dunia.

Salah satu hal krusial yang amat berpengaruh terhadap upaya pencarian sumur minyak baru ini adalah ketersediaan penyedia jasa well logging yang mumpuni.
Teknologi yang ditemukan pertama kali pada tahun 1927 oleh Conrad Schlumberger ini menjadi andalan setiap ahli geologis yang bekerja untuk menemukan sumber energi alam baru yang berasal dari bawah tanah.
Well Logging atau Logging dapat diartikan sebagai perekapan terus-menerus terhadap formasi batuan yang terletak di bawah tanah.
Hasil bacaan well logging inilah yang akan menentukan persiapan dari kegiatan eksplorasi ataupun pengeboran lainnya.