sumurbor-murah.com – Dalam keadaan normal, air digunakan untuk keperluan dasar manusia sehari-hari baik untuk konsumsi maupun untuk aktivitas mandi dan mencuci.
Berkat ilmu pengetahuan, air juga dapat dimanfaatkan menjadi alat pemotong yang diberi nama water jet cutting atau water jetting.
Water jetting merupakan teknologi yang memampatkan air yang didorong dengan tekanan tinggi sehingga dapat memotong benda keras.
Meskipun bersumber dari air, teknologi water jetting diyakini dapat menghasilkan potongan yang sama bahkan lebih halus dibandingkan dengan mesin pemotong konvensional.
Diyakini teknologi water jetting mampu memotong berbagai bahan baku mulai dari kain, karet, busa, hingga besi dan kaca anti-pecah.
Berkat kegunaannya tersebut, teknologi water jetting ini banyak digunakan di berbagai industri mulai dari otomotif, perakitan komputer, hingga keperluan arsitektural.
Perkembangan Teknologi Water Jetting Dari Masa ke Masa
Asal usul pengembangan teknologi water jetting bermula dari seorang penambang dari California pada tahun 1852.
Pada waktu itu ia secara tidak sengaja melihat air yang meluncur deras dari keran air dapat menimbulkan gesekan pada lantai kamar mandinya.
Dalam waktu singkat , penemuan tersebut langsung dikonversi menjadi teknologi awal berupa water jet dengan tekanan rendah untuk keperluan pertambangan emas.
Pada tahun 1933, teknologi water jetting sederhana mulai digunakan oleh industri pemotongan kertas di kota Wisconsin untuk menghasilkan kertas bahan baku industri.
Setelah 20 tahun teknologi water jetting mula-mula tidak mengalami perkembangan berarti, Carl Johnson seorang ilmuwan dari lembaga Durox International berhasil mengembangkannya.

Penemuan Johnson kemudian dilanjutkan oleh Billie Schwacha pada tahun 1958 yang menambahkan fitur hipersonik yang membuat water jetting dapat memotong baja anti karat (stainless steel).
Pengembangan teknologi water jetting tidak berhenti sampai disitu, dimana pada tahun 1970 berkat serangkaian uji coba, teknologi water jetting pada waktu itu dapat memotong hampir semua material yang ada.
Setelah tahun 1970, banyak modifikasi water jetting bermunculan seperti lahirnya teknologi Abrasive Waterjetting Technology pada tahun 1987 oleh Dr. Mohamed Hasish.
Berbeda dengan water jetting biasa, teknologi abrasive water jetting menggunakan tambahan bahan abrasive yang dapat memotong jenis logam keras seperti tungsten dan aluminium oksida.
Pada tahun 1990, Perusahaan OMAX yang dipelopori oleh Dr. John Olsen mematenkan teknologi yang diberi nama motion control system,
Teknologi ini dapat menghasilkan pemotongan yang lebih presisi pada material.
Secara lengkap komponen water jetting yang telah disempurnakan terdiri dari satu mesin pompa (high pressure pump), kepala mesin pemotong atau cutting head, Motion Control System, dan selang.

Keuntungan dan Kekurangan menggunakan teknologi Water Jetting
Tidak ada teknologi yang dapat dikategorikan sempurna terutama dalam dunia teknik.
Hal ini juga berlaku dengan teknologi water jetting yang memiliki kekurangan dan kelebihan yang menentukan cocok tidaknya digunakan dalam suatu operasional industri.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut merupakan kekurangan dan kelemahan dari teknologi water jetting
Kelebihan teknologi Water Jetting
Karena didukung oleh tenaga alam berupa air, kelebihan pertama teknologi water jetting adalah terkenal ramah lingkungan.
Water Jetting relatif tidak menghasilkan residu senyawa yang berpeluang memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Kelebihan dari teknologi ini juga dapat membantu industri yang berorientasi kepada preservasi lingkungan dan pengurangan gas rumah kaca.
Water jetting juga terkenal menghasilkan potongan yang lebih presisi dibandingkan dengan peralatan lainnya.
Dari antara kedua kelebihan di atas, kelebihan teknologi ini yang paling bermanfaat bagi industri adalah karena dapat menghemat biaya operasional.
Boulderes.com, sebuah situs mengenai mesin-mesin teknik menjelaskan bahwa biaya per jam yang dikeluarkan untuk operasional water jetting hanya berkisar 14 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 200.000 per jamnya.

Kekurangan Teknologi Water Jetting
Dibalik keunggulan biaya yang ditawarkan oleh teknologi water jetting, teknologi ini juga teridentifikasi memiliki sejumlah kelemahan.
Umumnya kelemahan yang muncul berasal dari hasil pengerjaan teknis seperti tidak bisa menghasilkan lubang yang dibutuhkan dari material padat.
Secara teknis teknologi water jetting dapat memotong material apa saja, namun karena memiliki diameter yang amat kecil teknologi ini tidak dapat membuat ruang.
Kelemahan water jetting yang lain adalah mudah terdistraksi.
Yang dimaskud dengan terdistraksi di atas adalah ketika air dari mesin water jetting terdispersi oleh material alih-alih memotongnya.
Selain itu karena lambat, teknologi water jetting tidak begitu baik dalam hal waktu pengerjaan.
baca juga
- Tips Memilih Jasa Sumur Bor
- Jasa Sumur Bor Bekasi
- Jasa Bore Hole Camera
- Manfaat Air Tanah dan Jasa Sumur Bor Depok
- JASA SUMUR BOR DALAM
Perbandingan Water Jetting dengan teknologi lainnya
Kehadiran perangkat water jetting telah menghadirkan alternatif lain bagi teknologi pemotong yang digunakan di berbagai industri.
Sebagai perusahaan produsen teknologi water jetting paling terkemuka di dunia, OMAX turut mengedukasi para calon konsumen dari pihak industri mengenai perbandingan teknologi ini dengan teknologi pemotongan lainnya.
Selain water jetting, teknologi pemotongan lain yang juga dikenal dalam dunia industri antara lain berupa teknologi laser, teknologi plasma, Electrical Discharge Machining, hingga oxy fuel.
Pada intinya, teknologi water jetting memiliki kelebihan lebih banyak dibandingkan dengan teknologi-teknologi konvensional lain, meskipun bukannya tanpa kelemahan.
Penjabaran perbandingan antara teknologi water jetting dengan teknologi ini sebagai berikut :
Teknologi Laser
Berbeda dengan water jetting yang langsung menggunakan air sebagai sumber tenaga, teknologi laser memanfaatkan panas yang dihasilkan dari proses combustion atau pembakaran dari tungku mesin.
Panas yang dihasilkan oleh pembakaran di tungku ini diatur hingga mencapai suhu tertentu agar dapat memotong material yang ditentukan.
Karena menggunakan panas tinggi, hasil pemotongan laser biasanya akan meninggalkan jejak terbakar pada material yang dipotong.
Dibandingkan dengan water jetting, teknologi ini juga tidak mampu memotong beberapa jenis metal seperti aluminium dan besi lainnya karena dapat menyebabkan deformasi atau perubahan bentuk.
baca juga
Teknologi Plasma
Memiliki kemiripan dengan teknologi laser karena sama-sama menghasilkan panas, teknologi pemotongan dengan plasma bersumber dari gas yang ditembakkan menjadi bentuk ion.
Meski sama-sama menghasilkan panas, teknologi plasma hanya mampu memotong material yang bersiifat mengalirkan arus listrik.
Selain itu teknologi plasma juga merupakan teknologi yang paling tidak efisien dari pengeluaran operasional dan tidak memiliki ketahanan kinerja yang baik.
Teknologi EDM
Teknologi EDM atau Electrical Discharge Machine adalah mesin industri yang mengubah bentuk material melalui sentuhan elektroda.
Teknologi ini dapat menghasilkan potongan yang sama atau bahkan lebih akurat dibandingkan dengan water jetting.
Dari elektroda yang dihasilkan dari mesin EDM, panas yang ditimbulkan pada besi yang diproses dapat memiliki panas mulai dari 8.000 – 12.000 derajat celsius.
Dari seluruh ciri khas yang dimiliki oleh teknologi ini, salah satu kelemahan yang menonjol dibandingkan dengan teknologi water jetting adalah material yang diproses harus mampu menghantarkan listrik.
baca juga
- Tips Memilih Jasa Sumur Bor
- Jasa Sumur Bor Bekasi
- Jasa Bore Hole Camera
- Manfaat Air Tanah dan Jasa Sumur Bor Depok
- JASA SUMUR BOR DALAM
Teknologi Oxy Fuel
Oxy fuel atau yang dikenal dengan nama oxycetalyne fuel merupakan teknologi pemotongan material yang menggunakan bahan bakar minyak dan oksigen.
Dari percampuran kedua bahan ini, alat oxy fuel mampu menghasilkan panas hingga 3.000 derajat celcius yang mampu memotong logam berupa baja tebal.
Akibat panas yang dihasilkan, oxy fuel berpotensi mengurangi kekuatan struktur dari logam yang diproses serta meninggalkan bekas terbakar.
Dibandingkan dengan teknologi water jetting,teknologi oxy fuel memiliki tingkat akurasi yang tidak lebih baik.